Bung Karno 'Pahlawan Islam Asia-Afrika'
Bacakun | Bung Karno merupakan tokoh penting dalam perjuangan bangsa Indonesia sekaligus Bapak Proklamator bangsa ini. Jasa-jasa beliau sangat banyak sekali untuk bangsa ini dengan jiwa nasionalisme dan patriotisme maupun gagasan-gagasan lainnya.
Tak sampai disitu, Bung Karno kerap memperlihatkan kehebatannya dalam berpidato maupun memainkan politik kenegaraan. Salah satunya ketika Indonesia ikut andil dalam Konferensi Asia-Afrika dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Terlebih ketika Bung Karno membacakan pidato pertamanya di PBB mengenai kenegaraan dan kebangsaan pada tanggal 30 September 1960. Menitikberatkan pada pembahasan dasar negara, yaitu Pancasila sebagai landasan yang ideal.
Wujud idealisme dari Pancasila itu sendiri dapat dilihat dari sila pertama sampai sila kelima jika kita benar-benar memaknai akan hal tersebut. Bung Karno juga menyebutkan bahwa Pancasila sebagai dasar ideologi negara alternatif bagi seluruh dunia.
Bung Karno menyebutkan bahwa Pancasila berisi Ketuhanan, Kemanusiaan, Kebangsaan, Demokrasi, dan Keadilan yang bisa kita lihat sampai sekarang ini yang dulunya diperdebatkan saat sidang BPUPKI maupun PPKI.
Pidato tersebut diberikan judul "Membuat Tatanan Dunia yang Baru". Makna dari judul tersebut mungkin kalian bisa memaknainya sendiri, yang jelas intinya Bung Karno ingin membangun seluruh dunia berdasarkan apa yang telah disebutkan dalam Pancasila.
Terlebih dari itu, Bung Karno juga mendapat julukan "Sang Pahlawan Islam Asia-Afrika". Mengapa bisa demikian? Ternyata, saat berpidato tersebut, juga diselipkan kutipan ayat Al-Qur'an, yaitu Surah Al-Hujurat ayat 13.
Adapun bunyi dari surah tersebut,
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu bisa saling kenal-mengenal satu sama lain. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mengenal."
Ketika Bung Karno mengutip ayat tersebut, negara-negara Islam yang turut hadir dalam sidang tersebut dibuat kecolongan serta kagum akan keberanian Sang Proklamator ketika ada yang berani mengucap hal tersebut.
Terlebih lagi, negara Arab Saudi dan Mesir yang bangga akan keberanian beliau. Kedua negara tersebut serasa dibuat kecolongan atau agak malu karena kurang berani mengungkapkan pidato yang bersifat keagamaan Islam.
Dikatakan pula bahwa Arab Saudi pada pimpinan selanjutnya, yaitu Raja Salman ingin mencari siapa penerus keturunan Bung Karno dan ingin menemuinya (yang saat itu Puan Maharani). Itu sebagai wujud kebanggaan sebagai teman bangsa lama dan akan kejadian itu.— suaradewan.
Setelah kejadian tersebut, atas keberanian Bung Karno mengutip ayat Al-Qur'an, Mesir menobatkan Bung Karno sebagai "Pahlawan Islam Asia-Afrika". Lalu, hal tersebut menjadi cikal bakal membentuk suatu organisasi Gerakan Non-Blok pada tahun 1961 bersama India, Pakistan, Yugoslavia, Afrika Selatan, dan Mesir tentunya.
Begitulah keberanian serta kehebatan Sang Proklamator bangsa Indonesia ini di dalam maupun di luar negeri, pantang menyerah dalam menyuarakan gagasannya, walaupun sempat terjadi kudeta '65.
Selayaknya kita sebagai penerus bangsa, tidak lupa akan jasa-jasa tokoh terdahulu dan menjadikannya sebagai bahan motivasi kedepannya agar bisa bukan hanya bersinar dalam satu ruangan, namun juga bisa bersinar menyinari seluruh ruangan. Kurang lebih begitu.
Terima kasih telah membaca informasi ini di Bacakun, mari kita tingkatkan minat baca agar menambah wawasan kita dalam memaknai dunia ini, kurang lebihnya mohon maaf.
Selamat menjalankan ibadah puasa dan tetap di rumah saja sampai kejadian ini selesai kedepannya. Sekali lagi, terima kasih.
0 Response to "Bung Karno 'Pahlawan Islam Asia-Afrika'"
Post a Comment