Baldwin IV, Si Lepra Muda yang Bijak


Bacakun | Baldwin / Baudouin IV / Si Lepra, Raja Kusta merupakan seorang raja muda yang memimpin Kerajaan Yerusalem di tengah berkobarnya perang yang sempat tercatat penting dalam sejarah, yaitu Perang Salib. 

Apa itu penyakit lepra / leper / kusta itu? Penyakit ini merupakan penyakit akibat bakteri mycobacterium leprae. Penyakit ini menyerang jaringan kulit terutama tangan, kaki, hidung. Juga menyerang saluran pernafasan dan saraf.

Penyakit ini menular, namun tidak seperti Corona Virus. Lepra ini menular jika terkena cairan akibat dahak atau batuk sang penderita dalam jangka waktu kontak yang lama. Jadi tidak mudah menular layaknya virus yang kita alami saat ini. 

Alasan saya menulis cerita / kisah hidup Si Lepra ini karena merupakan sosok muda yang sangat menginspirasi ketika menjadi raja walau di tengah kehidupan yang sulit baginya. 

Kembali ke topik, Raja Baldwin IV dikenal sebagai raja yang bijak dan penuh toleransi di usia muda yang sangat berpengaruh di Yerusalem abad pertengahan. Bagaimana kisahnya? Berikut adalah kisah lengkapnya! 

Raja Baldwin IV

Raja Baldwin Empat atau dijuluki Si Leper / Lepra merupakan Raja Kerajaan Yerusalem keenam setelah Raja Amalric I yang merupakan ayahnya. Lahir pada tahun 1161 M di tengah konflik Perang Salib oleh Saladdin (Salahuddin al-Ayyubi). 

Si Lepra memerintah kerajaan sejak tahun 1174 M sampai dengan kematiannya pada tanggal 16 Maret, tahun 1185 M. Ibunya bernama Agnes dari Courtenay. 

Baldwin IV bisa menjadi raja karena saat itu terjadi kekosongan kekuasaan pada usia mudanya, sekitar 13 tahun. Saat itu, dia memihak Muslim karena adanya invasi, terlebih perjanjian gencatan senjata. 

Raja Baldwin IV tak pernah sekalipun mengingkari perjanjian, hingga akhir perjanjian gencatan senjata tersebut dan sangat toleransi terhadap rakyatnya yang berbeda keyakinan. Oleh karena itu dia disebut sebagai raja yang bijak dan penuh toleransi. 

Raja Baldwin IV dilatih oleh gurunya yang bernama Uskup Agung William dari Tirus. Sang guru juga merupakan orang pertama yang menyadari bahwa muridnya itu mengidap kusta. 

Raja Baldwin IV terpaksa dan harus memenuhi kewajibannya sebagai raja ketika Yerusalem digempur oleh tentara Muslim Saladdin saat itu yang menguasai Mesir dan Suriah. 

Awal mula Raja Baldwin diketahui mengidap kusta, yaitu saat William menyadari sang raja tak merasakan sakit ketika harusnya sakit ketika kecelakaan saat bermain bersama temannya, yang merupakan tanda gejala kusta. 

Saking parahnya penyakit kusta Raja Baldwin IV dari tahun ke tahun, dia harus mengenakan topeng besi yang terukir ornamen yang menarik untuk menutupi wajah sakitnya. Sejak saat itu, dia dikenal karena topeng besinya. 

Awal mula konflik Perang Salib, yaitu ketika wangsa Turki Seljuk bermigrasi ke wilayah Rum dan sekitarnya untuk menemukan sumber daya, hal itu memicu beberapa Paus di Konstantinopel yang akhirnya malah memicu perang dahsyat yang hingga kini disebut Perang Salib. 

Pada usia 16 tahun, Raja Baldwin IV memimpin pasukan templar-nya untuk menggempur wilayah Damaskus dan berhasil memukul mundur pasukan Saladdin. 

Rencananya, Raja Lepra berkeinginan kuat untuk menyerang basis utama Saladdin, yaitu wilayah Mesir sejak pengakhiran perjanjian gencatan senjata bersama kaum Muslim tersebut. Namun sayangnya, harus pupus rencananya itu. 

Alasan tak bisa melakukan niatnya itu dikarenakan kondisi penyakitnya yang kian memburuk, apalagi nyeri tangan dan kakinya yang mengakibatkan dirinya tak sanggup menunggang kuda dalam waktu yang lama untuk perjalanan perang. 

Sekitar usianya beranjak 20 tahun, dia sudah tak bisa melakukan banyak hal dan harus melakukan aktivitas di kerajaan saja. Pada sisa hidupnya, Si Lepra masih bersikap bijak dan terbuka. 

Hal itu dibuktikan ketika perjanjian berlangsung dimana kaum Muslim diizinkan berziarah dan melakukan sembahyang di Yerusalem kala itu. Raja Baldwin IV dikenal sebagai orang yang membuat perjanjian dengan Saladdin mengenai kaum Muslim. 

Kematian

Raja Baldwin IV wafat pada usia sekitar 23 tahun, dimana setelahnya digantikan oleh keponakannya yaitu Baldwin V, anak dari Ratu Sybilla. Namun sang ratu membunuh anaknya karena tak sanggup melihat anaknya itu menderita kusta seperti sang paman. 

Ratu Sybilla kemudian menunjuk suaminya, yaitu Raja Guy dari Lusignan untuk memimpin Yerusalem dan membalaskan perang ke Saladdin yang dikenal sebagai Pertempuran Bukit Hattin. 

Saladdin sebenarnya sudah menduga bahwa Guy akan mengkhianati perjanjian yang telah dibuat oleh Si Lepra karena begitu ambisi dan fanatik akan membasmi kaum Muslim yang disebutnya kafir bagi kerajaannya. 

Saladdin berhasil memenangkan Pertempuran Hattin berkat strategi yang matang dan berhasil membunuh Reynauld dari Chattilon yang disebutnya pengecut karena membunuh seorang wanita. 

Sejak kekalahan itu, Kerajaan Yerusalem kembali jatuh ke tangan Muslim yang pada saat itu oleh Ayyubiah pimpinan Salahuddin hingga berlanjut ke Perang Salib periode berikutnya. 

Salahuddin al-Ayyubi mengaku begitu menghormati raja yang dikatakan bijak dan adil, siapa lagi kalau bukan Raja "Si Lepra" Baldwin IV. 




image from baldwin-iv-tumblr

0 Response to "Baldwin IV, Si Lepra Muda yang Bijak"

Post a Comment