MASA KEJAYAAN NO LIFE (HIKIKOMORI)?
Halo sobat yang gemar membaca, kembali lagi di Bacakun. Bagaimana kabar kalian? Semoga sehat ya kan. Kali ini kita akan membahas sebuah topik yang seperti judulnya. Apa sendiri maksud yang akan kita bahas? Ini dia, silahkan lanjut membaca.
Kita tahu bahwa saat ini, Indonesia bahkan hampir seluruh negara di dunia merasakan dampak dari adanya pandemi virus corona atau COVID-19. Sedikit penjelasan kilas balik saja mengenai pandemi ini, bahwa virus tersebut berasal dari Kota Wuhan, Cina di akhir tahun 2019 dan telah terasa samai ke berbagai dunia pada awal 2020.
Virus ini memang tidak lebih berbahaya daripada pandemi lainnya seperti Black Death, Flu Spanyol, dan sebagainya. Namun begitu, kita tak boleh menganggap remeh dengan adanya wabah ini. Buktinya, hampir seluruh dunia merasa cemas dan dibuat kewalahan terhadap virus satu ini yang berlarut-larut dan berkepanjangan.
Lalu bagaimana seharusnya kita dalam menyikapi pandemi virus corona ini? Alangkah baiknya kita mengkuti anjuran yang ada selagi itu demi kebaikan kita bersama, salah satunya adalah isolasi mandiri di rumah, atau kalau di Jepang sudah sangat terkenal dengan istilah 'hikikomori'.
Hikikomori sendiri memiliki makna yang dapat diartikan suatu tindakan penarikan sosial dengan mengurung diri di rumah selama waktu yang lama dengan perasaan betah dari sang pengidap itu sendiri. Lalu apakah hikikomori itu salah? Kalau menurut saya sendiri sebagai Hikikomori Indonesia (nolep), bahwa tindakan tersebut tak sepenuhnya salah.
Malah, dalam masa sekarang ini tindakan tersebut nyata dan telah terbukti efektif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat seluruh dunia. Mungkin bagi yang tidak suka berdiam diri di rumah akan sedikit tak nyaman dengan hal ini, namun hal tersebut telah memaksa menjadi alasan kuat mengapa kita harus berdiam diri di rumah saja.
Mengapa saya beri judul "MASA KEJAYAAN NO LIFE (HIKIKOMORI)?", itu karena saya sendiri-lah yang menyebut momen tersebut. Kapan lagi bukan populasi para no life (nolep) atau hikikomori di seluruh dunia telah meningkat pesat karena adanya pandemi virus corona ini?
Bukan berarti saya membela hikikomori dan nolep, namun nyatanya memang begitulah yang kini terjadi. Mengapa para nolep betah mengisolasi diri di rumah hingga berbulan-bulan hingga tahunan? Ternyata hal tersebut mereka rasakan dengan suasana yang tak terlalu pikir berat, mereka melakukan apa yang mereka senangi, seperti main game, menonton anime, belajar, berkumpul bersama keluarga, hal positif, hingga kegiatan-kegiatan lainnya.
Para hikikomori / nolep telah menjalani hal tersebut dengan wajar karena memang itu yang diputuskan untuk dilakukan. Selama ini masyarakat menganggap bahwa hal tersebut dengan sebutan anti sosial, kurang gaul dan sebagainya. Namun saat ini lihat, bagaimana hal tersebut ternyata lebih berguna menekan penyebaran virus daripada diskusi kumpul bersama yang tidak jelas di luar sana.
Bahkan berbagai pemerintah di dunia lebih menyarankan dan mendukung atas perilaku ini demi kepentingan kita bersama. Jika terpaksa keluar rumah dan tak betah selamanya mengikuti kebiasaan no life (nolep) / hikikomori, harus selalu safety first dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari keramaian.
Berbagai orang telah menilai buruk tentang para wibu (weebs) atau otaku di berbagai negara yang memakai masker, suka anime, game, dan tak menyukai keramaian. Lihat sendiri bukan, bagaimana semua ini terjadi? Apakah yakin tindakan mereka itu salah? Atau mungkin Anda yang kontra akan hal ini selalu benar, begitu?
Sebagai manusia, seharusnya kita selalu berkaca pada diri sendiri sebagai manusia biasa yang tak luput dari suatu kesalahan di dunia. Mungkin pernah semena-mena demi kepuasan pribadi, namun itu salah. Selayaknya, di masa isolasi mandiri sekarang ini kita harus memperbanyak perenungan diri atas kesalahan apa yang kita dan manusia lainnya lakukan selama ini hingga alam sendiri telah memberikan ujian ini.
Saya tidak berbangga diri sebagai seorang no life (nolep) / hikikomori tentang masa sekarang yang sepertinya mendukung akan hal tersebut, namun saya berpesan marilah kita semua memperbaiki kesalahan yang ada. Seperti kata seseorang, seharusnya kita selalu belajar dari kesalahan dalam sejarah yang ada agar kedepannya tidak akan terulang lagi.
Mari kita gunakan momen PSBB / karantina / lockdown / isolasi mandiri ini dengan hal berguna selama di rumah, dan menjadi seorang no life (nolep) / hikikomori untuk sementara sampai pandemi ini berakhir untuk merasakan sendiri bagaimana kehidupan mereka itu sebenarnya.
Bagaimana menurut pendapat kalian? Mari kita bahas kritik, saran atau keluh kesah yang ada saat ini, apakah Anda sanggup menjadi no life (nolep) / hikikomori atau tidak itu terserah, namun lebih baik dijalani. Untuk urusan betah tidaknya itu menjadi permasalahan belakang.
Apakah Anda seorang yang no life (sering diucapkan nolep) atau dalam Jepang disebut hikikomori?
Terima kasih telah membaca informasi ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Salam Bacakun! Mari membaca dengan tekun, jangan sampai pikun, lanjutkeun!
0 Response to "MASA KEJAYAAN NO LIFE (HIKIKOMORI)?"
Post a Comment